Senin, 02 Agustus 2010

Air mata Rakyat,...masihkah jadi air mata Tuhan,..??



Sahabatku,....

Adalah Indra Azwan lelaki 51 tahun mencari keadilan dengan caranya sendiri. Dia nekad berjalan kaki dari Malang - Jakarta untuk memperjuangkan kematian putra tunggalnya 17 tahun lalu. Sungguh waktu yang tidak sebentar untuk sebuah perjuangan.
Saat itu anak laki-lakinya berumur 3 tahun harus meninggal setelah tertabrak kendaraan oknum polisi, tidak ada tindakan tegas dari penegak hukum yang ada hanya janji-janji semata.

Semangat yang luar biasa, dengan jarak tempuh selama 22 hari. Indra Azwan selalu menyempatkan istirahat sejenak di POM bensin, mengobati sebentar kedua kakinya yang melepuh, ia tutup dengan plester berrangkap-rangkap dan kaos kaki tebal, saya tidak bisa membayangkan betapa perih dan lelahnya untuk sebuah keadilan yang dicari di bumi pertiwi.

Kemana perginya keadilan di negeri ini,..?? Kemana pemimpin yang amanah bersembunyi dibalik topeng kekuasaan. Ataukah para pemimpin yang berkuasa sudah tidak punya hati nurani lagi.

Apa jadinya rupa wajah negeriku,.kalau ternyata hukum hanya untuk yang lebih berkuasa dan berduit. Orang kecil sudah amat sering terpinggirkan dalam hidup mereka, mana janji-janji manis yang terucap di saat berkampanye,..?? janji tetaplah akan menjadi janji yang akan dimintakan pertanggung jawabannya kelak dihadapan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Istri alm. Munir pun sampai saat ini tak pernah lelah berjuang bukan hanya untuk alm suami tercinta tapi untuk pengharapan luhur berdiri tegaknya keadilan di negeri yang indah ini.
Negeri ini hancur karena sikap-sikap para pemimpinnya yang tidak benar, dan tidak amanah. Berjalanlah dengan hati nurani, melihatlah dengan mata hati, berkatalah dengan mulut kebenaran, bekerjalah dengan tenaga kejujuran, dan bertemanlah dengan orang-orang dhuafa niscaya hatimu akan terasah oleh tajamnya sayatan Kasih sayang Tuhan yang tak terhingga. Seperti yang dikatakan oleh sepasang orang tua yang renta dikisah televisi "tolong" yang mereka cari hanyalah untuk bisa bertahan hidup. Demi makan dan uang mereka masih bekerja keras disaat usianya 85 tahun.
Melihat kisah diatas harusnya para pemimpin disana terselip rasa MALU yang luar biasa pada Tuhan, malu kalau uang yang didapat dari hasil korupsi, malu kalau uang yang diterima untuk anak-anak dari hasil uang sogokan perkara.
Sungguh miris melihat setiap kehidupan di negeri yang indah ini.

Buat Bapak Indra Azwan, jangan pernah lelah untuk berjuang dan janganlah berputus asa karena apabila keadilan tidak bisa didapat didunia, PASTI keadilan akan dipertanyakan di alam akherat oleh Tuhan, dan itu keadilan yang seadil-adilnya.


NOTE : Ayo, tanamkan sikap kesederhanaan,jujur dan adil pada anak-anak kita, karena kelak mereka akan jadi pemimpin-pemimpin Negeri yang indah ini.


salam dari sahabatmu, Endah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar