Selasa, 16 Maret 2010

Melihat dari dekat Lumpur Lapindo

Setelah dari surabaya kita berangkat menuju Batu malang, melewati jalan Tol. Perjalanan cukup lancar padahal hari ini hari minggu. Kita ambil jalur menuju Porong, untuk melihat dari dekat kondisi Lumpur lapindo sekarang tgl 14 maret 2010.

Luar biasa...!! Allahu Akbar.....seluas inikah ..???

Lumpur lapindo bisa menenggelamkan beberapa desa. Saya menaiki tanggul dengan tangga darurat yang dibuat orang warga sekitar, sebelum menaiki tangga kita menyeberang aliran air semacam selokan, jangan dikira airnya sangat bau sekali. Kemudian melewati rel kereta yang sekarang sudah tidak di pakai lagi, baru kemudian menaiki tangga darurat, dgn tinggi tanggul mungkin 10 m atau lebih. Saya dipungut oleh warga sekitar ,biaya masuk Rp.20.000 dan biaya parkir mobil Rp. 3.000.

Setelah sampai atas tanggul, tanah tanggul agak basah sehingga menenggelamkan sepatu saya. Ampun deh...!! sepatu penuh dengan lumpur bau yang tidak sedap. Hemmm...mana tidak ada air lagi. Apes deh..!!

Saya dan kelurga tak lupa berfoto bersama, disini juga ada fotografer amatiran yang siap mengabadikan anda dengan foto langsung jadi. Ada juga penjual VCD tentang Lumpur Lapindo berseri 2 keping seharga Rp. 35.000.

Begitu luasnya sepanjang mata memandang hanya hamparan lumpur, tampak dari jauh semburan yang masih ada. Allahu akbar... lumpur yang ada dalam perut bumi menyembur keluar tanpa tahu kapan berhentinya. Saya masih tidak bisa membayangkan kalau seandainya tanggul yang begitu tinggi itu jebol. Waduh ...gak tahu deh..pasti akan banyak korban jiwa karena diseberang jalan tanggul nampak masih berpenghuni.

Musibah yang luarbiasa, kita sebagai manusia tidak akan pernah bisa mengelak dari apa yang sudah digariskan Tuhan, suka tidak suka, enak tidak enak, kalau sudah waktunya terjadi kita harus siap dan ikhlas. Saudara- saudara kita yang dulu tinggal disitu, pastilah kehilangan harta benda. Rumah yang mereka bangun dari mengumpulkan rupiah demi rupiah akhirnya harus musnah tak tersisa. Dulu ada pabrik besar di sebelah semburan, sekarang semuanya sudah tidak nampak sedikitpun. Kita bisa bayangkan tinggi atap sebuah pabrik besar, pastilah tinggi. Begitu banyaknya lumpur yang menyembur kelur. Makam keluarga pun tak luput dari terjangan lumpur, tak tersisa.

Musibah selalu mendatangkan kepedihan tersendiri bagi mengalaminya. Meninggalkan jejak-jejak Sang Pencipta. Kita hanya bisa pasrah untuk setiap episode kehidupan kita. Tidak pernah tahu apa yang akan terjadi didepan kita, saat ini kita bisa tertawa mungkin lusa kita akan menangis. Hanya pada Tuhan tempat kita berserah diri.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan krn perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari perbuatan mereka agar mereka kembali .”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar