Selasa, 20 Oktober 2009

AIR

Dalam penelitiannya yang selama 20 tahun, Masaru Emoto peneliti asal jepang yang terkenal dan telah mendapatkan penghargaan dunia internasional. Emoto menyelesaikan pendidikannya di Yokohama Municipal University departemen Kemanusian dan sains, Jurusan hubungan internasional, Ia menerima gelar Doctor of Alternative Medicine dari Open International University. Emoto melalui kecepatan tinggi, telah menangkap gambaran struktur air pada saat membeku. Ia telah membuktikan konsekuensi secara langsung dari pikiran-pikiran yang rusak dan pikiran-pikiran akan cinta serta penghargaan terhadap formasi kristal air. Hikmahnya, pikiran kita dapat mempengaruhi air yang berdampak sangat besar bagi kesehatan dan kehidupan yang baik bagi planet bumi.

Intinya adalah air itu ternyata dapat merespons perlakuan yang diberikan padanya, baik berupa kata-kata, tulisan atau gambar serta suara. Akhirnya terbukti bahwa bentuk sempurna air adalah heksagonal ( segi enam) dengan berbagai hiasan kristal indah yang membentuknya. Air heksagonal ialah air yang sangat penting bagi kesehatan karena efek bentuknya. Air ini berperan sebagai anti oksidan dengan mengikat radikal bebas. Air yang diberi respons positif, termasuk doa akan membentuk heksagonal yang indah, begitu juga sebaliknya. Makanya kita di Indonesia sering melihat pengobatan dengan media air yang telah di doakan, salah satunya seorang Ustadz di Jakarta yang sangat terkenal dengan ribuan pasiennya baik dari dalam maupun luar negeri.

Nah.. apa hubungannya dengan mendidik anak...kita haruslah lebih berhati-hati dengan cara pandang kita melihat anak. Mengapa...?????? karena menurut Masaru Emoto, 85% tubuh anak terdiri atas air. Oleh karena itu, mereka akan merespon cara pandang orangtua terhadap dirinya, bahkan pada level molekular ( di tingkat terkecil kehidupan molekul ). Cara pandang yang baik akan membentuk kristal-kristal yang indah, sedangkan pandangan yang negativ yang dipancarkan akan membentuk butiran-butiran air yang buruk dan tidak beraturan.

Penggagas dan praktisi NLP (Neuro Language Progamming) John Grinder dan Richard Blunder mengatakan bahwa cara pandang seseorang mempengaruhi sebagian besar tingkah lakunya. Akibatnya pola asuh orangtua dipengaruhi oleh cara pandang dalam melihat anak-anaknya.Tidak ada anak yang memiliki hanya sisi negatif saja yang ada orang tua belum mampu melihat sisi positif anaknya. Anak-anak dilahirkan penuh warna dan dalam setiap warna yang mereka miliki terkandung misi Tuhan yang dititipkan melalui diri si anak. Warna biru tidak lebih baik dari warna hijau, hanya saja warna biru lebih cocok untuk langit dan warna hijau lebih cocok untuk dedaunan. Contoh konkretnya adalah jika anda merasa anak anda sulit diatur dan lebih suka mengatur, sesungguhnya dia memiliki potensi dan bakat sebagai calon pemimpin. Jika kita menganggap anak kita terlalu cerewet, sesungguhnya ia menyimpan potensi besar menjadi seorang presenter. Coba lihat seorang presenter Indra bekti maupun ruben mengaku dulu waktu kecil memang cerewet. Maaf ya Indra dan Ruben...

Akhirnya...Mari jadikan diri kita orangtua yang selalu berkata santun, lemah lembut, dan menyejukkan hati . Insya Allah apabila setiap keluarga di Indonesia mau melakukan ini...hemmmm betapa hebatnya masyarakat Indonesia nanti.
Wallahu ‘alam bishowab.

Oleh : Endah Martiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar