Jumat, 30 Oktober 2009

Catatanku medio 30 Oktober 2009

Sahabatku....

Manusia itu berproses dari yang kecil menjadi tumbuh dewasa, dari yang tidak punya menjadi kaya dan lain sebagainya.Tapi proses yang mampu melibatkan Tuhan didalamnya adalah proses hidup yang sempurna karena segala sesuatu sudah diatur kesempurnaannya oleh Tuhan Yang Maha Sempurna. Sering kali kita menderita karena melawan apa yang sudah digariskan karena tidak kesesuaian dengan apa yang menjadi keinginan kita. Kita sering melihat sebuah hasil yang memuaskan tanpa mau untuk melihat proses itu sendiri. Padahal sejatinya kehidupan itu dinilai dan dihargai dari proses yang dilakukan tiada henti. Janganlah kita menghargai sesuatu dari hasil tapi biasakanlah untuk melihat sedikit demi sedikit keberlangsungan hidup agar kita bisa memaknainya dengan bijak.

Banggalah dengan apa yang kita punya, misalnya : suami, istri, anak, rumah, mobil, dan segala yang melengkapi kehidupan ini didunia karena semua itu perwujudan dari rasa syukur kita kepada-Nya. Dan tetaplah bekerja keras unutk mendapatkan apa yang ingin kita punya tapi jangan pernah melihat apa yang orang lain sudah punya karena itu bisa mengurangi kadar ke syukuran kita. Ada kata pepatah “rumput tetangga lebih hijau”. Pemaknaan yang mendalam yang harus menyadarkan kita bahwa yang di hadapan kita jauh lebih bagus dari rumput tetangga. Segala sesuatu yang diberikan Tuhan sudah sesuai dengan ukuran kita karena semuanya akan meninggalkan jejak-jejak kesempurnaan Tuhan bagi orang yang mau berfikir dan bersyukur. Sering-seringlah merenung melihat kesempurnaan Tuhan niscaya kita tidak akan menemukan sedikitpun kecacatan dalam pemberian dan penciptaan-Nya.

Hidup ini tinggal mengikuti skenario Tuhan, maka itu bermohonlah untuk bisa menyelesaikan setiap episode dengan penuh kebahagiaan. Dikala Tuhan mengirimkan kepada kita suatu bencana, apa lantas itu karena Tuhan tidak sayang terhadap kita ? bagaimana kalau Tuhan memberi kita harta yang berlimpah, istri/suami yang sempurna,dan anak-anak yang pintar, apakah itu berarti Tuhan sangat menyayangi kita ? jawabannya bisa ya dan tidak. Bencana yang dikirimkan Tuhan yang kita anggap Tuhan tidak sayang, tapi malah membuat kita semakin dekat dengan-Nya sehingga Tuhan menjadi senang dan segera membukakan hikmah dibalik musibah. Malam-malam kita jadi begitu indah dengan airmata penyelasan dan airmata kepasrahan. Tuhan bangga dengan yang kita lakukan. Tuhan teramat senang kala kita bisa kembali pada-Nya. Tapi kalau segala yang kita punya malah membuat kita lupa akan pemberiannya seolah semua didapat dari jerih payahnya saja. Betapa naifnya kita sebagai manusia merasa mampu untuk memiliki semua tanpa campur tangan Tuhan. Sehingga Tuhan tidak melihat lagi malam-malam kita menjadi indah, tidak melihat lagi ratapan doa yang penuh harap. Kemana perginya semua ini hai manusia..!!! keangkuhan dan kesombongan telah menutup indahnya hati kita. Tidak ..!!

Kebahagiaan itu datangnya bukan dari dunia tapi dari seberapa dekat kita bisa membahagiakan Tuhan maka lihatlah bagaimana kebahagian itu berlimpah dari Tuhan.


Sahabatmu,

Endah Martiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar